Cast : Lee Ji Eun (iu), Byun
Baekhyun etc.
Genre : Romace, PG.
Length: Drabble.
Sebuah
ciuman, rasanya biasa saja. Sungguh, aku sudah pernah merasakannya. Bibir kami
saling menempel lama. Dan rasanya memang biasa saja. Yang membuat istimewa
adalah rasa yang seakan ingin meletup didalam sini, di dada.
Ciuman
adalah ungkapan rasa sayang atau mungkin nafsu kepada orang yang kita anggap
kita sukai. Namun apakah itu bisa menjadi alasan untuk saling berbagi sebuah
ciuman? Masih banyak cara lain kan untuk mengekspresikan sebuah rasa suka atau
cinta ?
Di
Korea, para pasangan tak sungkan menunjukan kemesraan mereka di depan umum,
apalagi hanya untuk sekedar saling mengecup bibir. Namun berbeda dengan ku, aku
sedikit sungkan dengan yang namanya ciuman. Entah mengapa membayangkannya saja,
membuatku mual. Coba saja kalian bayangkan berapa banyak kuman yang ada didalam
mulut, logikanya jika kita berciuman, maka kuman itu akan berpindah dan menyatu
dengan air liur kita. Ih, sangat menjijikan. Ya, meskipun kita rajin menyikat
gigi, kuman akan tetap ada kan ?. Itu tanggapan ku. Aku anak kesehatan jadi tak
ada yang salah kan dengan asumsi ku? Sampai suatu hari, anggapan ku itu seakan
menguap begitu saja.
<><><>
Jieun
sedang fokus membaca buku tentang anastesi. Ia tampak serius, ia sudah cukup
lama duduk disalah satu kantin dikampusnya. Bola matanya bergerak - gerak
mengikuti setiap kalimat yang dibacanya. Dan namja itu, yang sedari tadi duduk disampingnya sambil memakan kripik kentang ditangannya, membuat telinga Jieun terganggu mendengar kriuk-kriuk yang ditimbulkan mulut kekasihnya itu.
"chagi..."
"apa"
ujar Jieun datar tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang ia baca.
"kau
tau tidak kisah putri salju?"
"eumm,
tidak" jawab Jieun asal, ia ingin membuat namjanya kesal dan pergi agar
tak mengganggu waktu menghafalnya.
"Yaak
aku serius" Baekhyun memanyunkan bibirnya kesal.
"Semua
orang didunia ini pasti tahu kisah itu sayang, kau yang aneh menanyakan hal itu
padaku, kurang kerjaan" ujar Jieun yang membuat Baekhyun semakin ingin
mencubit pipi chubby itu.
"Kukira
yeoja judes yang satu ini tidak tahu"
"yeoja
judes yang menjadi idaman" tambah Jieun penuh percaya diri.
"Ckk,,
dasar" cibir Baekhyun.
"Memang
kenapa dengan kisah putri salju? .. Kau akan mementaskan drama itu ya?"
Baekhyun
menggeleng "Ani"
"Lalu
?" Jieun menoleh, menutup bukunya karena ia sudah mulai tak ada minat lagi
untuk berkonsentrasi akibat ulah Baekhyun.
Baekhyun
tersenyum lebar. Ia berhasil membuat yeojanya berpaling dari buku yang terlihat
membosankan itu.
"Kau
tahu kan dikisah itu sang pangeran menyelamatkan sang putri?"
Jieun
mengangguk paham, tapi ia cukup bingung dengan maksud Baekhyun membicarakan
kisah itu padanya.
"Dengan
cara apa?" tanya Baekhyun, ia tak bisa menyembunyikan senyumannya.
Jieun
tampak berfikir... Sedetik kemudian, ia tahu arah pembicaraan ini. Ia berdiri,
berniat meninggalkan namjanya itu.
"Yaak
kau Mau kemana ?"
"Jawab
pertanyaanku dulu" tambah Baekhyun.
Jieun
berjalan menjauh.
"Aku
tahu maksudmu Baekhyun-a" teriak Jieun tanpa berbalik memandang Baekhyun.
"aisshh
dia memang terlampau pintar" gerutu Baekhyun.
"tapi
aku Suka" tambah Baekhyun dengan senyum diwajah imutnya.
<><><>
Baekhyun
sesekali menggigit bibir bawahnya. Ia sedang berada digedung teater, duduk
diantara kursi kosong lainnya menunggu semua temannya datang, ia mengisi waktu
dengan melihat film dewasa diponselnya. ia namja, wajar jika ia sering menonton
film dewasa kan ? lagi pula ia juga sudah dewasa, ia diuniversitas sekarang,
itu artinya ia sudah dewasa kan ?
Tapi
ia juga bukan seorang maniak film seperti itu, ia hanya melihatnya sesekali,
kadang ia mematikannya sebelum masuk bagian inti, menonton bagian kissing saja
sudah membuatnya kepanasan.
"Yaak
Baekhyun kau sedang apa?" suara cempreng Jieun mengagetkan Baekhyun. Ia
panik, menekan-nekan tombol dilayar ponselnya agar video yang dilihatnya bisa
cepat berhenti berputar.
"Yaa
yaa yaa ada apa denganmu?" ujar Jieun ketika melihat kekasihnya itu
terlihat panik, dengan cepat ia merebut ponsel Baekhyun.
Apakah
ia sedang smsan dengan yeoja lain? Jika iya akan kupastikan ia habis
ditanganku, pikir Jieun.
Jieun
menatap layar ponsel Baekhyun yang sekarang berada digenggamannya. Jieun
mengernyit. Ada sebuah video disana namun entah video apa.
"Ini
video apa?" tanyanya, baru ia akan membuka video itu, Baekhyun merebutnya
cepat.
"Yaakk
aku ingin tahu isinya" protes Jieun dengan bibir manyunnya.
"Ishh,,
kau tak perlu tahu" jawab Baekhyun lalu memasukan ponsel itu kedalam saku
celananya.
Jieun
nemasang wajah kesalnya.
"Kelasmu
sudah berakhir ?"
Jieun
mengangguk.
"Kau
sendiri, tidak ada kelas lagi ?" tanya Jieun balik.
Baekhyun
menggeleng.
"
Tidak ada , tapi sebentar lagi ada
latihan teater" jawab Baekhyun.
Jieun
hanya mengangguk mengerti.
"Kau
Mau menunggu ku?"
"Eum..
Kurasa iya, lagi pula aku sedang tak sibuk"
"Oke
setelah latihan selesai, aku akan mengantarmu pulang"
Jieun
mengangguk paham. Tak lama teman-teman Baekhyun pun datang, panggung teater pun
mulai tak sepi lagi, beberapa dari mereka mulai memposisikan diri dengan
perannya masing-masing, Jieun hanya
duduk memperhatikan kekasihnya membaca dialog yang dipegangnya. Sesekali ia
menertawai Baekhyun saat ia dimarahi Kyuhyun, sunbae Baekhyun di Club teater, kyuhyun
adalah ketua Club teater yang terkenal sangat perfeksionis jika berhubungan
dengan pentas teater. Ia tak Mau ada sedikitpun kesalahan dalam pentas yang
ditanganinya.
Baekhyun,
ia adalah mahasiswa jurusan seni, entah apa yang Jieun lihat darinya sehingga
ia bisa menambatkan hatinya pada namja hiperaktif itu. Jieun, ia adalah
mahasiswi kesehatan, lumayan banyak namja sekelasnya yang menaruh hati padanya, ia cukup
populer.
Ia pintar, itu sudah tak diragukan lagi, meski begitu, ia tak pernah absen
dalam belajar, selalu mencari tahu ilmu yang belum dipelajarnya, ia tak boleh
merasa puas dengan apa yang sekarang ia dapatkan, ia ingin selalu lebih, ia
pintar, namun ia ingin lebih pintar. Itu motonya.
Terlihat sedikit ambisius
memang, tapi bukankah itu baik jika berambisi dalam menuntut ilmu?
"Hey"
sapa namja yang Jieun kenal sebagai teman Baekhyun. Kim junmyeon atau sering
disapa Suho. Ia duduk disebelah Jieun.
"Oh..
Hey" balas Jieun ramah dengan senyum manisnya.
"Sedang
menunggu Baekhyun ?"
Jieun
mengangguk.
"Kau,
tidak ikut latihan ?" tanya Jieun.
"Ani,
aku tak terlibat dalam pentas ini, aku hanya bertugas mengurus property"
"Ah,
begitu"
Hening
"Eo
?" mata Jieun melebar saat ia melihat Baekhyun berdegan ciuman dengan
pemeran wanita dalam teater itu.
"Tenang
saja, mereka tak benar-benar berciuman" ujar Suho. Jieun bisa sedikit
bernafas lega.
"Tapi
anak itu, aku tak mempercayainya"
"Wae?"
"Karena
ia sangat bersemangat jika membahas ciuman ?"
"Haha
.. Benarkah? Itu artinya kalian sangat sering .."
"A
aniya, tentu saja tidak, justru sebaliknya"
"Tapi
ia bersemangat jika itu denganmu kan ? Ciuman bukan sekedar saling menempelkan
bibir, itu bisa menjadi ekspresi ketika
ia sangat menyukai seseorang dan percayalah, Baekhyun tidak akan melakukan itu
jika bukan dengan orang yang ia cintai"
Jieun
hanya terdiam, mendengar setiap kalimat yang keluar dari mulut Suho.
"Tapi
bukankah itu menjijikan ?"
"Haha..
Yaak, hanya orang bodoh yang berfikiran ciuman itu menjijikan"
Jieun
mengerucutkan bibirnya, jadi maksud Suho, Jieun orang bodoh, begitu ? Hey, ia
salah satu mahasiswi terpintar dibidangnya.
"Yaakk
Suho, kenapa kau duduk -duduk saja !? Cepat kemari" seru Kyuhyun dari atas
panggung.
"Ne
sunbae !" Seru Suho pd kyuhyun
"Jieun-a
aku tinggal dulu ya" ujar Suho lalu beranjak menuju atas panggung.
"Ne
hwaiting" Jieun menyemangati namja tampan itu.
Jieun
hanya terkekeh melihatnya, semua tampak ciut jika berhadapan dengan Kyuhyun.
<><><>
"Kau
ingin langsung kuantar pulang?" tanya baekhyun saat mereka diaparkiran
kampus. Latihannya baru saja usai.
Jieun
tampak berfikir.
"Terserah"
"Kau
tidak ingin langsung kuantar pulang?"
"Kubilang
terserah Baekhyun-a, itu artinya kau boleh membawaku kemana saja. Kau bodoh
sekali"
"Hehe,,
mian aku kurang mengerti istilah-istilah yeoja, kalau begitu aku akan
mengajakmu kehotel"
"Yaaak
namja ini benar-benar .. Dasar otak mesum"
"Hehe
.. Hanya bercanda sayang" ujar Baekhyun sembari mengacak rambut Jieun
gemas.
"Bagaimana
kalau kita ke kedai ice cream?"
"Eumm
.. Baiklah"
"Oke
lets go"
"Lets
go !"
<><><>
Dua
buah ice cream rasa strawberry dan rasa vanilla
tersuguh manis dimeja yang ditempati Jieun dan Baekhyun.
"Baekhyun-a"
"Hmm.."
jawab Baekhyun masih dengan menyuapkan ice cream kedalam mulutnya.
"Jadi
kapan pentas seni nya diselenggarakan ?"
"Eum,,
kurasa sekitar satu Minggu lagi, wae?"
"Oh
.. Ani hanya bertanya saja"
"Kau
harus hadir, menyemangati kekasihmu yang imut ini, oke"
"Chh
dasar .."
"Sepertinya
aku tidak ingin hadir"
"Wae?
Apakah kau akan ada praktek anastesi
?"
Jieun
menggeleng pelan.
"Lalu
?"
"Aku
tidak ingin melihatmu berciuman"
"Haha..
Omo kau sedang cemburu ?"
"Aku
tidak bilang begitu, apa kau tuli, aku bilang Aku tidak ingin melihatmu
berciuman"
"Haha
kau lucu sekali,, itu artinya cemburu sayang, kenapa gadisku jadi bodoh seperti
ini .. Haha"
"Ishh
.. Jangan tertawa terus"
"Haha
ne ne .. Tenang saja aku tidak benar-benar berciuman dengan Shin young, aku
memang membelakangi penonton dan itu seperti berciuman tapi sebenarnya
tidak"
Ne aku tahu, Suho sudah menjelaskannya tadi, tapi tetap
saja ..
"Tapi
tetap saja"
"Aku
janji aku tidak akan pernah berani mencium yeoja manapun selain dengamu"
ujar baekhyun mengangkat kedua jarinya membentuk tanda peace.
Ada
sedikit rasa senang dihati Jieun. Haruskah ia memberi Baekhyun sebuah
penghargaan ?
"Yaksok?"
"Yaksok
.. Cepat habiskan ice cream nya lalu kita pulang"
<><><>
"Kalau
begitu aku pulang dulu" pamit Baekhyun.
Jieun
menarik lengan Baekhyun pelan membuat namja itu berbalik kearahnya.
"Apa
lagi hmm ?"
Tiba-tiba
saja tubuh Baekhyun membeku, matanya melebar sempurna. Ia seperti patung saat
Jieun tanpa peringatan menciumnya didepan halaman rumahnya. Hey, kenapa Jieun
seberani itu menciumnya disini ? Apa obat bius yang biasa ia gunakan untuk
praktek telah menetes keotaknya ? Baekhyun sulit mempercayai ini. Ia terkejut
sekaligus senang, ini ciuman kedua mereka namun ini jauh lebih baik dari ciuman
pertama mereka yang sarat akan kecanggungan. Yang membuat Jieun sempat tak Mau
berciuman lagi.
Manis
pikir Jieun
Manis
pikir Baekhyun juga.
Tentu
saja, mereka baru saja menyantap ice cream, itu yang membuat ciuman ini manis.
Jieun
melepas ciumannya setelah ia sulit mengambil nafas. Ia menunduk malu. Ia tidak
percaya dengan apa yang baru saja ia lakukan. Baekhyun hanya terkekeh pelan
melihat tingkah Jieun yang sangat lucu dimatanya. Pipi merona itu Baekhyun
sangat suka melihatnya.
Chuu
~
Sekali
lagi, Jieun mengecup singkat bibir Baekhyun dan berlari menuju rumahnya.
Membuat baekhyun semakin tak bisa menahan kekehannya.
Ada
apa dengannya hari ini ? Apa ia cemburu dan takut kehilangan ku karena melihat
adegan kissing diteater tadi ? Haha anak itu, lucu sekali .. Pikir Baekhyun.
"Yaak
Jieun-a aku pulang dulu !" lagi, Baekhyun berteriak keras meski ia tahu
Jieun tak akan keluar untuk menjawabnya. Ia mulai menaiki motornya, senyuman
diwajah putihnya tak pernah hilang. Hari ini hari yang sangat mengejutkan dan
menyenangkan bagi namja bermarga Byun itu.
The
end
Saran dan Kritiknya ditunggu J annyeong !

Haaaaaaa... cheesy... >.< tapi keren... :)
ReplyDeleteCheesy ? apaan tuh heehe .. makasih :)
ReplyDeletesweet pke bnget...bgus thor :))
ReplyDeletega usah pake gula ya ..
Deletemakaih makasih #bow