Dollfie


Cast    : Lee Ji eun (iu), Yoo Seung ho, etc.

Genre : Romance, PG, mystery.

Length: Oneshoot.

FF ini request dari salah satu readers yang minta Seungho Iu, udah lumayan lama sih request nya hehe mian baru bisa bikin ff nya sekarang .. Jangan kecewa sama ffnya klo jelek ya :P horrornya gak serem kok .. okeh klo gitu Check it out!



Jieun menegang, debaran jantungnya tak bisa lagi ia kendalikan, matanya melebar saat melihat sosok itu terus berjalan mendekat dengan tatapan tajamnya. Matanya memerah nyala dan mulutnya mengeluarkan darah yang terus mengalir. Ia terus berjalan mendekat, dengan nafas memburu Jieun hanya bisa memundurkan langkahnya perlahan.

“Aaaaa ...”

~~~

“Oppa mana hadiahku ? aku ulang tahun sekarang, kau pasti lupa” Jieun hanya bisa memanyunkan bibirnya tatkala kekasihnya datang setelah pesta ulangtahunnya selesai.

“Aaahh,, mian aku benar-benar lupa Jieun-a”

Gadis itu, semakin menekuk wajahnya dan mengalihkan mukanya dari Yoo Seung ho, kekasihnya. Sedangkan Seung ho hanya menahan tawanya, lucu sekali melihat kekasihnya saat ia sedang marah.

Greepp

Seung ho memeluk Jieun dari belakang.

“Hei mian, aku baru pulang dari Jepang .. aku tahu aku terlambat datang kepestamu tapi mana mungkin aku lupa memberikan hadiah untukmu ?”

Jieun hanya melirik Seung Ho sembari mendengus kesal.

“Jadi mana hadiahnya ?” tanya Jieun masih dengan acara ngambeknya. Seung ho hanya tersenyum gemas sembari menyubit pipi tembam Jieun.

“Isshh appo ..”

“Kau mau hadiahmu ?”

Jieun mengangguk pelan dengan ekspresi kesalnya.

“Berbalik dulu”

Jieun menggeleng

“Wae ? kau tidak ingin hadiahmu ?”

Jieun hanya mendengus.

“Ne ne ne baiklah” Jieun berbalik dengan perlahan. Dan ketika ia sudah berbalik.

Chuu ~

Seung Ho mengecupnya cepat, Jieun seketika membelalakan matanya.

“Yaaakk .. “

“Itu hadiah pertamaku dan ini hadiah kedua ku” Seung Ho memberikan sebuah kado berukuran sedang berhiaskan pita ditengahnya.

“Ini apa oppa?” tanya Jieun sembari mengocok kado yang telah dipegangnya.

“Bukalah”

Jieun mulai menampakan senyumnya kembali, ia menerka-nerka apa isi kado yang diberikan kekasihnya itu. sebenarnya ia tak peduli dengan isinya, ia sudah cukup senang bertemu Seung ho setelah satu minggu namja itu pergi ke Jepang. Namun tetap saja, ia penasaran dengan isi kado itu.

Jieun menyernyit  “Boneka ?”

“Kau .. tidak suka ?”

“A aniya .. tentu saja aku suka”

Ternyata sebuah boneka mirip barbie, mungkin lebih cantik dari boneka barbie, Jieun baru melihat boneka seperti itu.

“Cantik kan ?” ujar Seung ho. Jieun hanya mengangguk.

“Aku membelinya di Jepang, disana boneka itu sangat terkenal”

“Jinjja ?” Seung ho mengangguk.

“Apa nama boneka ini ? mirip barbie tapi berbeda” ujar Jieun masih dengan membolak-balikan boneka itu ditangannya. Memperhatikannya dengan seksama.

“Dollfie, namanya dollfie”

“Kenapa cantik sekali ?” ujar Jieun, entah harus kagum atau iri karena boneka itu memang benar-benar cantik. Seung ho hanya terkekeh pelan.

“Tenang saja itu hanya boneka, kau lebih cantik Jieun-a”

Jieun hanya tersenyum-senyum malu mendengar ucapan Seung ho.

“Ne tentu saja aku lebih cantik dari boneka ini hehe apalagi aku mempunyai namjachingu setampan oppa”

“Haha .. kau bisa saja” Seung ho mengacak pelan pucuk kepala Jieun.

~~~

Setelah Seung ho pulang, Jieun meletakan boneka pembarian Seung ho diatas meja belajarnya. Jieun tersenyum memandangi boneka berwajah dingin itu.

“Dollfie kau benar-benar cantik” ujar Jieun berbicara pada benda mati itu sembari mengangkat kedua jempolnya. Jieun kemudian beranjak menuju kasur empuknya, lelah menyerangnya setelah hari ini mengadakan pesta namun ia cukup senang, Seung ho datang meski ia terlambat dan memberikannya sebuah boneka lucu.

Klik

Jieun mematikan lampu kamarnya.

Perlahan boneka bernama dollfie itu memalingkan wajahnya menatap Jieun yang sudah tertidur, matanya berkedip dan sebuah senyuman seram terpampang diwajah pucat boneka itu, kepalanya memutar kaku kembali keposisi semula.

~~~

“Eoh ?” Jieun mengernyit heran, seingatnya ia menaruh dollfie disebelah kanan jam weakernya namun sekarang, dollfie berada disebelah kiri jam weakernya. Jieun masih tak habis fikir.

Ah mungkin hanya perasaanku saja ..

“Dollfie-a aku berangkat sekolah dulu ne ,, bye” Jieun melangkah keluar dari kamarnya dengan dua buku tebal ditangannya.

~~~

“Jinjja ? woaa aku iri padamu , aku juga ingin melihat boneka itu Jieun-a” ujar Suzy. Jieun memang sering menceritakan apapun yang dialaminya pada teman sebangkunya , Suzy.

“Ne kau boleh melihatnya kapanpun, bagaimana kalau pulang sekolah kita kerumahku ?”

“Ah mian,, nanti aku ada kegiatan belajar bersama”

“Dengan club biologi ya ?”

Suzy hanya tersenyum misterius. Jieun dibuatnya bingung.

“Dengan Myungsoo hehe..“ jawab Suzy.

“Yaakk itu bukannya belajar tapi kencan babo”

“Hehe ,, belajar plus kencan Jieun-a”

“Isshh dasar .. kalau begitu semoga sukses“ujar Jieun kemudian.

“Neee ..”

“Terus kapan kau mau kerumahku ?”

“Mungkin lain kali Jieun-a”

“Ne”

~~~

Sudah satu minggu ini Jieun selalu bermimpi aneh, juga ibunya jatuh sakit sehingga harus dirawat inap dirumah sakit beberapa hari, membuat Jieun hanya seorang diri dirumah. Dalam mimpinya Jieun melihat Seung ho menikah berlumuran darah dengan seseorang yang wajahnya sama sekali tak terlihat oleh Jieun karena tertutup kerudung pengantin.

“Aaaaa .. “ Jieun terbangun dari mimpinya, keringat mengucur dari pelipisnya, jantungnya berdetak hebat, ia melirik bonekanya. Kali ini mimpinya berbeda, Ia tahu sekarang wanita yang bersanding dengan Seung ho dimimpinya, wanita itu tak lain tak bukan adalah bonekanya, Dollfie. namun apa maksudnya semua itu? Jieun juga tidak tahu.

Jieun menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan mencoba menenangkan diri. Ia melirik jam dindingnya, tertera pukul 12 malam. Jieun beranjak, ia menuju dapur, mimpi menegangkan membuat tenggorokannya kering. Dengan baju tidur putih dan rambut tergerai, Jieun melangkah pelan menuju dapur yang berada dilantai dasar rumahnya. Hanya bunyi detak jam dinding besar diruang tamunya yang terdengar, sunyi, itulah yang ia rasakan sekarang.

~~~

“Jieun-a ibumu masih sakit ?”

Jieun mengangguk lemas.

“Sabarlah, kuharap ia cepat sembuh” ujar Suzy menepuk-nepuk pelan bahu Jieun.

“Ne kuharap begitu, aku mulai takut dirumah sendirian”

“Kau boleh menginap dirumahku jika kau mau”

“Gomawo, tapi eomma memintaku untuk menjaga rumah”

“Oh iya Jieun-a, aku ingin melihat boneka yang kau ceritakan dulu, aku masih penasaran, apakah benar secantik yang kau bilang ?”

“Ah kalau begitu ayo kekamarku”

Jieun dan Suzy menuju kamar Jieun dilantai atas.

“Waaahh,, cantik sekali, kawaii”

“Haha,, benar kan apa yang kubilang, Seung ho oppa membelinya saat ia ke Jepang”

“Ne kau sudah menceritakannya padaku”

“Hehe .. oh iya”

“Kau mau minum apa Suzy-a ?”

“Ah apa saja”

“Kalau begitu tunggu disini”

“Nee ..”

Suzy berkali-kali memfoto boneka Jieun, ia ingin mempostingnya ke akun instagramnya, ia baru sekarang melihat boneka cantik seperti itu. boneka barbie mungkin memang cantik, tapi yang ini lebih cantik dan lucu. Membuat semua yeoja menginginkan mempunyai wajah sempurna yang dimiliki boneka itu.
Jieun kembali dengan dua gelas jus jeruk ditangannya.

“Ige .. “

“Gomawo”

“Jieun-a, aku mengambil foto bonekamu, bolehkan aku share diinstagramku ?”

“Haha ,, tentu saja boleh, lagi pula itu hanya boneka”

~~~

Jieun, tak lagi bermimpi aneh. Ia beranggapan mimpi itu terjadi mungkin karena ia terlalu memikirkan ibunya terlalu cemas yang sedang sakit dan membuatnya berhalusinasi yang tidak-tidak.

“Oppa”

“Hmm ..”

“Kau sedang apa ?”

“Aku sedang bekerja Jieun-a”

“Kau lembur ya ?”

“Ne begitulah .. ah punggungku pegal sekali”

“Keke .. oppa hwaiting !”

“Ne hwaiting ! kau belum tidur ?”

“Belum,, aku masih ada PR”

“Oh begitu .. kalau begitu oppa tutup telponnya ne ?”

“Ne .. selamat malam oppa, muach”

“Ne .. selamat malam Jieun-a,, muach muach”

Klik

Jieun tersenyum-senyum sendiri setelah menelpon kekasihnya itu, ia menjadi semangat meski hanya bisa mendengar suara Seung ho. Jieun kembali mengerjakan PR Sejarahnya, berulang kali ia membuka lembaran-lembaran dari buku tebalnya, mencari jawaban dari soal dalam PR-nya. Jam menunjukan pukul 21.30.

BRAKK

Tampak sebuah suara benda jatuh diluar kamar Jieun, membuat gadis itu tegang.

“Suara apa itu ?” gumamnya. Jieun menggeser kursinya kebelakang, ia berdiri dan mulai melangkah perlahan menuju ruang tengah rumahnya. Ia rasa suara itu dari sana.

“Omo, mungkinkah itu maling ?” gumamnya lagi. Jieun mengendap-endap perlahan. Ia sampai diruang tengah rumahnya, namun tak mendapat barang apapun yang jatuh disana, seperti biasa hanya suara detak jam dinding yang terdengar. Jieun kembali kekamarnya. Saat berada didepan kamarnya, Jieun mendengar lagi sebuah suara, yang terdengar jelas dari arah kamarnya.  Ia menghembuskan nafas perlahan, tangan mungilnya perlahan meraih kenop pintu dan memutarnya.

Jieun lagi-lagi menyernyit saat tak menemukan apapun yang aneh didalam kamarnya, jelas-jelas ia mendengar suara gaduh dikamarnya saat akan masuk tadi.

01.00

Jieun tengah tertidur pulas, namun telinganya terganggu dengan suara-suara berisik, seperti ketukan pada mejanya. Ia tak langsung membuka matanya. Namun karena suara itu makin mengganggunya, Jieun pun perlahan membuka matanya. Sebuah pemandangan tak biasa dilihatnya, ia terpejam kembali dengan detak jantung yang semakin cepat. Suara itu semakin kencang dan intens namun Jieun berusaha tak memperdulikannys, ia mencoba bersikap biasa, ia memaksakan matanya untuk terpejam.

~~~

“Yaa Jieun-a cepat kemari” ujar Suzy saat melihat Jieun baru memasuki kelas.

“Wae ada apa ?”

“Lihatlah, setelah aku memposting foto bonekamu banyak orang jepang yang mengomnetarinya”

“Benarkah ?”

Suzy mengangguk cepat.

“Apa kata mereka ?”

“Kata mereka boneka mu itu,, berhantu”

“Hah ?”

“Maksudmu ?”

“Iya mereka bilang ada arwah yang bersemayam diboneka itu, ia akan bergerak-gerak sendiri saat lewat tengah malam”

Jieun hanya terdiam mendengar penuturan Suzy, otaknya berfikir pada kejadian-kejadian aneh sejak ia memiliki dollfie. Dan tentu saja, puncaknya adalah tadi malam, matanya jelas-jelas melihat boneka itu bergerak-gerak mengitari meja belajarnya, dengan mata serta keadaanya yang kotor dan berdarah.

“Yaa Jieun-a, kurasa semua yang berkomentar itu gila haha .. mereka mungkin ingin menakut-nakutiku. Mana mungkin boneka selucu itu berhantu .. ck ada-ada saja”

“Yaakk Jieun-a kau mau kemana ?!” teriak Suzy saat Jieun bergegas keluar dari kelas begitu saja.

“Katakan aku izin!“

“Isshh anak itu seenaknya saja” rutuk Suzy.

~~~

Jieun bergegas menuju kantor Seung ho, ia harus mencari tahu lebih jauh tentang boneka yang sekarang berada dikamarnya itu.

Mungkinkah eomma jatuh sakit gara-gara dollfie ?

Semua pertanyaan berputar dikepala Jieun.

Tapi kenapa ia tak menyakitiku ?

Jieun sampai didepan kantor tempat Seung ho bekerja. Jieun langsung menelpon Seung ho dan memintanya menemuinya dikantin kantor.

“Yaa,, kenapa tiba-tiba kau kesini, kau tahu aku sedang bekerja kan ?”

“Oppa jebal, ini penting”

“Wae ada apa ? kenapa kau terlihat begitu cemas?” Seung ho perlahan meraih tangan Jieun, menggenggamnya hangat. Mecoba menenangkan gadis itu.

Jieun menghela nafas, ia menunduk sejenak dan mulai menceritakan semua yang ia alami akhir-akhir ini.

“I itu tidak masuk akal Jieun-a“

“Aku tahu oppa, aku tahu .. pada awalnya aku juga sempat tak memperdulikan hal-hal itu tapi lama-kelamaan itu semakin menggangguku oppa, oppa jebal ceritakan padaku kau membeli boneka itu dimana ?”

“Sebenarnya aku membeli boneka itu karena harganya sedikit miring dari harga aslinya,, aku sangat tertarik karena keadaannya pun masih terlihat bagus. Aku membelinya disalah satu toko tua ketika aku mengunjungi kota Ashio Dozan Jieun-a”

“Mwo ? oppa tahu kota apa itu ?”

“Ani, memangnya kenapa?”

“Itu salah satu kota angker di Jepang”

“Jinjja”

“Ne oppa”

“Omo, kenapa kau bisa seceroboh itu oppa ?” Jieun memegangi keningnya.

“Jieun-a mian, aku hanya ingin membelikanmu hadiah yang berbeda dan kupikir boneka itu paling cocok untukmu”

Jieun hanya menghela nafas.

“Haruskah kita mengembalikan boneka itu ?” tanya Seung ho.

“Aku bahkan masih takut untuk pulang kerumah, apalagi membawanya ke Jepang”

“Biar oppa yang membawanya sendiri, kau tidak perlu khawatir”

“Aniya, oppa pikir aku bisa tenang, kau kesana sendirian dengan boneka itu ?”
Seung ho menghembuskan nafasnya berat. Ia pun tak tahu harus berbuat apa. Ini semua karena kecerobohannya. Ia kira boneka itu hanya boneka biasa, harusnya ia curiga saat boneka sebagus itu dijual murah, pasti ada sesuatu dibaliknya.

“Kalau begitu malam ini, kau tinggal diapartment ku saja, besok kita kembalikan boneka itu ke Jepang, oppa janji semuanya akan baik-baik saja” ujar Seung ho.

Jieun menatap putus asa namja dihadapannya itu, sedetik kemudian ia mengangguk setuju.

~~~

Jari-jemari Jieun sibuk mengetikan kumpulan kata diatas keyboard komputer Seung ho. Ia ingin mencari tahu asal usul dollfie dan bagaimana bisa boneka itu berhantu.
Seung ho datang membawa dua teh hangat untuknya dan Jieun. Ia mengusap pelan bahu Jieun. Jieun sedikit menoleh.

“Kau sedang apa ?”

“Aku ingin mencari tahu tentang dollfie oppa”

Seung ho lagi-lagi menghela nafas.

“Sudah, jangan selalu difikirkan, semuanya akan baik-baik saja Jieun-a”

“Aku hanya penasaran oppa”

“Minumlah teh ini dulu” Seung ho meletakan secangkir teh disamping komputernya.

“Gomawo oppa”

Seung ho kembali duduk disofa depan televisinya. Sedangkan Jieun sibuk mencari artikel tentang boneka itu. beberapa menit kemudian akhirnya ia menemukan sebuah artikel yang berhubungan dengan dollfie. Jieun membacanya dengan seksama.

Dollfie adalah boneka asal Jepang yang terkenal karena kecantikannya, dulu disebuah kota tinggal seorang wanita yang disebut-sebut mirip dengan boneka dollfie, wanita itu bernama Han Akane. Ia menjadi dambaan bagi para pemuda kala itu. wajah cantik dan tutur kata yang lembut membuatnya diincar para lelaki. Hingga akhirnya ia menikah dengan seorang lelaki tampan yang meminangnya, sebuah boneka dollfie paling mahal menjadi hadiah untuk pertunangan mereka. Akane pun menyukai lelaki itu karena ia juga seorang yang rupawan dan terpandang, namun setelah menikah, Akane melihat ada kejanggalan, suaminya mempunyai sifat yang tempramen dan kadang berubah menjadi menakutkan. Ia hidup dengan perasaan was-was namun karena ia begitu menyukai suaminya ia hanya diam, ia disiksa hingga mati oleh suaminya hanya gara-gara salah memasukan takaran gula kedalam teh suaminya. Dan setelah menyadari bahwa Akane sudah tak bernyawa suami Akane bunuh diri dan membakar rumahnya sendiri. Setelah kejadian tersebut, ditemukan boneka dollfie milik Akane tidak terbakar namun hanya gosong dibagian tertentu, para penduduk kala itu percaya arwah Akane bersemayam didalam boneka tersebut karena ada salah seorang warga yang melihat boneka itu berjalan didepan jendela kamar Akane yang terbakar saat lewat tengah malam.

Jieun menghela nafas panjang. Ia mencari-cari lagi, mungkin ada kisah dengan versi yang lain tentang boneka itu. Mata Jieun terbelalak saat melihat salah satu artikel yang menampilkan sebuah foto yang diduga foto dari Akane dan suaminya kala itu. foto hitam putih namun masih terlihat lumayan jelas.

“Seung ho oppa” gumam Jieun. Lelaki yang berdiri disamping wanita difoto itu sanagt mirip dengan Seung ho, kekasih Jieun.

Sebenarnya apa maksud semua ini ? kenapa mereka begitu mirip ? Seung ho dan suami dari Akane, mereka benar-benar mirip

Jieun memegangi kepalanya.

“Jieun-a gwencaha ?” tanya Seung ho. Jieun berbalik.

“Oh ne gwenchana” ujar Jieun sembari tersenyum yang terlihat dipaksakan.

Klik

Ia menekan tombol close dalam artikel yang baru ia baca, ia tak mau Seung ho menjadi khawatir karena foto yang Jieun temukan di internet itu.

“Kemarilah”

“Ne oppa”

Jieun duduk disamping Seung ho, ia menyandarkan kepalanya dibahu Seung ho.

“Oppa”

“Hmm ..”

“Saranghae”

“Na do Saranghae” ujar Seung ho sembari membelai pelan rambut Jieun.

“Oppa bagaimana jika kita tidak ditakdirkan bersama ?”

“Kenapa kau berbicara seperti itu ?” Seung ho menoleh kesal.
Jieun menghela nafas “Mian .. ” ucapnya kemudian. Jieun mengeratkan tangannya melingkar diperut Seung ho.

“Oppa aku takut”

“Gwenchana semuanya akan baik-baik saja” Seung ho mengecup pelan kening Jieun.

“Oppa kau tidak pernah menyesal mempunyai yeoja chingu sepertiku ?”

“Kenapa harus menyesal ?”

“Aku kekanakan dan kadang mudah sekali kesal, kau dewasa dan sangat baik, kau bisa mencari yeoja yang lebih dariku jika kau mau” entah sadar atau tidak ucapan itu keluar begitu saja dari mulut Jieun, yang pasti ia tidak sungguh-sungguh dengan perkataannya itu.

“Kau masih ingin berkata seperti itu ? jika iya lepaskan tanganmu” ujar Seung ho datar.

“Oppa kau marah ? oppa mian .. ”

Seung ho masih terdiam, fokus pada televisi didepannya.

Chuu ~

Jieun mengecup cepat pipi kanan Seung ho.

“Oppa mian ..” rajuk Jieun. Seung ho menghela nafas, ia melirik yeoja disampingnya itu, ia mengacak pelan pucuk kepala Jieun lagi.

“Kenapa aku tidak bisa marah padamu ?” ujar Seung ho dengan manarik gemas hidung Jieun.

“Karena aku sudah menciumu hehe”

“Hei, kenapa gadis kecilku jadi mesum eoh ?”

“Yaa siapa yang mesum ?” Jieun menyembunyikan semburat merah diwajahnya.

“Omo, lihat .. kau sangat lucu ketika malu haha ..”

“Oppa geumahae ..”

“Aww ..” Jieun mencubit lengan Seungho.

“Yaa kau berani padaku ? awas kau”

“Yaa jangan mendekat, atau ku beri ...”

“Beri apa ? beri ciuman lagi ? baiklah oppa akan semakin mendekat “

“Yaa kenapa sekarang oppa yang mesum ?”

~~~

Jieun juga Seungho akhirnya terbang ke Jepang dengan membawa dollfie, sesekali Seungho mengeratkan genggamannya mengetahui tangan Jieun bergetar camas.

Seungho mengernyit saat tiba ditoko tua tempat ia membeli dollfie, toko itu terlihat lebih tak terawat dibanding saat ia mengunjunginya.

“Tuan maaf, apa hari ini toko itu tidak buka ?” tanya Seungho pada salah satu orang yang lewat.

“Buka ? sejak kapan toko itu buka ? toko itu sudah ditinggal pemiliknya sejak satu tahun lalu”

“Hah ? tapi satu bulan lalu aku mengunjungi toko itu, dan ada seorang kakek menjual boneka padaku”

“Yang benar saja, mungkin kau sedang mabuk saat itu .. kalau begitu saya permisi”

“Ne .. terimakasih” ujar  Seungho menunduk hormat. Jieun cukup sedikit mengerti percakapan Seungho dan orang itu meski dalam bahasa Jepang.

“Oppa kau tidak salah kan ?”

“Ani , benar aku membelinya disini“

“Lalu sekarang bagaimana ?” tanya Jieun. Seung ho mengedikan bahunya.

“Bagaimana kalau kita letakan saja ditoko itu” usul Jieun.

“Baiklah, dari pada kita harus membawanya pulang lagi” timpal Seungho.

Perlahan namun pasti Jieun dan Seungho berjalan kearah toko tempat Seungho membeli dollfie, ia mengeluarkan dollfie dari dalam tasnya dan dengan hati-hati meletakannya didepan pintu toko itu.

“Ayo cepat kita pergi” ujar Seungho kemudian. Jieun kembali berbalik memandang Dollfie untuk terakhir kalinya, Jieun seketika membeku tatkala Dollfie tersenyum dan mengeluarkan darah seperti yang ia lihat malam itu. Jieun dengan cepat berbalik lagi dan berjalan cepat dengan masih menggenggam tangan Seungho kuat.

Jieun menghembuskan nafas leganya saat sudah berada didalam pesawat. Begitupun Seungho, ia bersyukur Jieun tak terluka fisik karena hal ini.

~~~

“Jadi semua itu benar ?” tanya Suzy tak percaya.

Jieun hanya mengangguk mengiyakan.

“Untunglah kau tidak papa Jieun-a”

“Ne, untungnya begitu dan setelah aku mengembalikan dollfie, eomma mulai berangsur-angsur membaik dan hari ini ia sudah boleh dibawa kerumah lagi”

“Aku ikut senang Jieun-a”

“Gomawo Suzy-a”

Jieun kembali menjalani hidupnya dengan normal, meski ia cukup terkejut dengan hal-hal gaib yang ia alami dalam kurun waktu kebelakang.

Tiga hari setelah mengembalikan dollfie.

Tak tok tak tok tak

Dalam keadaan mata tertutup, Jieun mengernyit heran. Suara apa lagi itu ? suara berisik dari sebelah sudut kanan tempat tidurnya. Jieun bangun dan mengucek matanya perlahan, menguap pelan.

“Jieun-a .. “suara wanita tampak memanggilnya, suara yang halus serta terdengar mengambang. 
Suara yang tak biasa Jieun dengar. Bahasa Korea namun dengan logat berbeda.

“Nu nuguya ?” Jantungnya mulai memompa tak normal. Bulu romanya meremang.

“Kenapa kau membuangku ?”

Membuang apa maksudnya ? Jieun berfikir, sekelebat bayangannya kembali memikirkan dollfie.  

“Dollfie ?”

“Ne .. “

Nafas Jieun memburu saat suara itu menjawabnya iya, Jieun meremas-remas kuku jempolnya cemas. Apa yang harus ia lakukan ?

“A aku ti tidak membuangmu, a aku mengembalikanmu ketempat a asal muh..” tampak suara gemetar keluar dari mulut Jieun.

“Kenapa kau mengembalikan ku ? bukankah kau menyukaiku ? aku menjadi boneka yang baik selama ini kan ?”

Jieun menghembuskan nafasnya pelan. Apa lagi yang harus ia katakan ? dan apa yang harus ia perbuat ?

“K kau ... te tempatmu bukan disini A akane”

“AAAA .. JANGAN SEBUT NAMA  ITU !! “ Suara jeritan seram menyapa telinga Jieun membuatnya semakin panik dan cemas. Suara yang sama sekali berbeda dengan suara yang Jieun dengar tadi.

“KAU MEMBUATKU MARAH JIEUN-A !!” suara lembut yang mengambang berubah menjadi suara menyeramkan dan syarat akan kebencian.

Tak tok tak tok

Suara kayu yang bergesekan dengan lantai tampak terdengar. Itu suara langkah kaki. Sosok asli Akane mulai menampakan diri kehadapan Jieun. Wajah yang rusak dan baju compang camping menghadiahi penglihatan Jieun. Kimono merah dan sepasang bakiak itu tak terlihat lagi mempesona dikenakan Akane. Tes tes tes darah terus menetes dari sudut bibirnya.

Jieun menegang, debaran jantungnya tak bisa lagi ia kendalikan, matanya melebar saat melihat sosok itu terus berjalan mendekat dengan tatapan tajamnya. Matanya memerah nyala dan mulutnya mengeluarkan darah yang terus mengalir. Ia terus berjalan mendekat, dengan nafas memburu Jieun hanya bisa memundurkan langkahnya perlahan.

“Aaaaa ...”

~~~

“Oppa”

“Jieun ?” terlihat Jieun berdiri didepan pintu saat Seungho membuka pintu apartement nya.

“Masuklah”

Jieun menarik pelan lengan Seungho membuat Seungho berbalik menatapnya.

“Ada apa ?”

“Kau mencintaiku kan ?” ucapnya lembut.

“Haha kau kenapa Jieun-a ? suaramu lemah sekali ? kau pasti belum makan ya ?“

Jieun hanya tersenyum.

“Ne tentu saja Jieun-a, aku sangat sangat mencintaimu, kau puas ?” tambah Seungho kemudian.

“Arigatou .. “ lirih Jieun.

Seungho mengernyit

Sejak kapan Jieun menggunakan bahasa Jepang ? Ada yang aneh dengannya hari ini ? suaranya tampak halus dan pakaiannya ? ini bukan style nya, ia tak pernah memakai dress kuno seperti ini ?

“Wae oppa ?” lagi, suara Jieun terdengar tak biasa ditelinga Seungho.

“K kau siapa ? kau bukan Lee Jieun”

Wajah datar dan dingin itu mulai tersenyum kembali, menatap lurus tepat dimata Seungho, darah kental mulai keluar dari mata juga mulutnya, matanya memerah nyala dan mengeluarkan bau busuk.

“Aku dollfie”


The end
Saran dan kritiknya (_ _) 

Comments

  1. daebak..inget film boneka chaki..tpi itu boneka dolfiee bneran ad aph gx?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada, tapi ya ga serem & berhantu :p
      makasih udh singgah di blog aku hehe (_ _)

      Delete

Post a Comment