Cast : Iu (Lee
Jieun), Byun Baekhyun.
Genre : Romance, drama, comedy
Lenght : Series
FF baru lagi Baekyu, semoga gak bosen deh sama cast ini hehee
____________________________________________________________________
“Baekhyun-ya kau yakin tidak ada yang mengikutimu?” tanya Jieun
berbisik.
“Ne aku yakin” jawab Baekhyun berbisik juga.
“Syukurlah” Jieun bernafas lega. Seperti biasa mereka selalu
bertemu diam-diam diwaktu senggang. Ya seperti yang kalian tahu mereka adalah
idol yang cukup terkenal sekarang ini. Khususnya Baekhyun yang tergabung dalam
boyband EXO, siapa yang tidak mengetahui kiprahnya yang menjadi Lead Vocal
jebolan SME itu. Sedangkan Jieun atau yang kerap disapa Iu adalah penyanyi solo
yang tak kalah populer. Semua berawal dari CF yang sering dibintangi oleh iu
dan baekhyun, mereka semakin dekat dan akhirnya terjalinlah hubungan diantara
mereka. Awalnya iu sedikit ragu dengan hubungan ini karena paparazzi siap
menerkam mereka kapan saja, namun ia tersentuh dengan sikap Baekhyun yang
selalu meyakinkannya.
“Kalau kau puppy, yakin tidak ada yang mengikutimu?” bisik
Baekhyun.
Jieun mengangguk “ Aman bos” sembari mengacungkan jempolnya.
Dengan berbekal hoodie yang cukup menutupi wajah mereka berdua, mereka bertemu
dan berniat menghabiskan waktu libur mereka dari kegiatan yang selalu padat.
Jieun memasuki mobil Baekhyun. Setelah dirasa cukup aman Jieun membuka tudung
hoodie yang menutupi wajahnya begitu pula Baekhyun. Mereka dalam perjalanan
menuju Villa Baekhyun yang berada didaerah pegunungan.
“Akhirnyaaaaa....” ujar Jieun bernafas lega. Baekhyun
memandang Jieun sekilas lalu tersenyum simpul.
“Akhirnya kenapa? Akhirnya bertemu denganku?” tanya Baekhyun
menggoda Jieun.
“Cihh.. ne kau benar hoobae” Jieun sempat mencibir namun
mengiyakan pertanyaan Baekhyun, ia tak mau membohongi dirinya sendiri, ia
memang cukup merindukan Baekhyun.
“Yaak apa maksudnya hoobae” Baekhyun mengerucutkan bibirnya.
“Ne kau hoobae ku, karena aku yang lebih dulu debut dari
pada kau Baekhyun-ssi”
“Tapi tetap saja, umurku lebih tua dari mu satu tahun” ujar
Baekhyun.
“Panggil aku oppa, susah sekali membuatmu memanggilku oppa”
tambah Baekhyun.
“Ne aku akan memanggilmu oppa jika aku mau” ujar Jieun.
“Kapan kau mau memanggilku oppa?”
“Entahlah” Jieun mengedikan bahu.
“Isshh...” Baekhyun mencibir.
“Sudah perhatikan saja jalannya” suruh Jieun.
Hening, tidak ada pembicaraan lagi antara Jieun dan
Baekhyun. Hanya lagu Peterpan dari album EXO XOXO yang berkumandang. Entah
mengapa Jieun sangat suka dengan lagu ini, sesekali ia bersenandung mengikuti
liriknya.
“Aku bosan mendengar lagu ini” ucap Baekhyun.
“Tapi aku sangat suka dengan lagu ini”
“Wae? Kau yakin menyukai lagunya bukan yang menyanyikannya?”
“Ck Lihatlah, hoobae ku yang satu ini sangat percaya diri
sekali” Jieun memandang Baekhyun sinis.
“Lalu kenapa sunbae ku yang satu ini sangat menyukai lagu
peterpan ku ini, apa alasannya karena ada aku didalamnya?”
“Entahlah, aku hanya menyukai iramanya yang ringan dan easy
listening hanya itu” ujar Jieun santai.
“Oh dan satu lagi karena ada fanboy ku disana” tambah Jieun.
“Nuguya?”
“Suho oppa” Jieun mengucapkannya dengan sangat manis dan
polos.
“Yaak yak yaak ,,, siapa yang sebenarnya namja chingumu?
Seenaknya saja memanggil Suho hyung dengan sebutan oppa sedangkan aku hanya
dengan nama” lagi-lagi Baekhyun mengerucutkan bibirnya.
Ia senang sekali
mengerutkan bibirnya jika sedang marah, tapi aku suka, semakin imut batin
Jieun.
“Kau juga seenaknya saja suka memanggilku puppy, kau kira
aku anak anjing” Jieun tak mau kalah.
“Karena aku selalu teringat anak anjing jika melihat matamu
sunbae”
“Benarkah? Seperti ini” Jieun menunjukan aegyonya.
“Kau manis sekali sunbae” Baekhyun tak bisa menyembunyikan
kekagumannya.
“Jeongmal? Kalau seperti ini” Jieun merubah aegyonya menjadi
wajah yang mengerikan seperti babi.
“Hahaha... semakin manis Jieunie, seperti boneka”
“Boneka apa?”
“Boneka babi” celetuk Baekhyun, ia memang terkenal dengan
celetukannya.
“Isshh kau ini”
“Habisnya kau aneh, sudah kupuji malah membuat aegyo yang
mengerikan seperti itu”
Jieun hanya cemberut.
“Aaaahh aku ngantuk, masih lamakah kita sampai?” tanya
Jieun.
“Sekitar satu jam lagi Dwaeji (babi), tidurlah”
“Yaaakk kenapa sekarang malah memanggilku Dwaeji?”
“Kau bilang tidak suka kupanggil puppy”
“Tapi Dwaeji itu lebih buruk dari pada puppy” Jieun
beragumen.
“Jadi kau ingin kupanggil apa sunbae?” ujar Baekhyun sedikit
menekankan kata sunbae.
“Yasudah panggil aku puppy saja, kurasa itu lebih baik” ujar
Jieun pasrah.
“Oke puppy sekarang tidurlah jika kau lelah” Baekhyun
mengelus pucuk rambut Jieun gemas.
“Ne Baekhyun-ssi” Jieun mengangguk lalu menutup matanya yang seakan ditimpa beban
berat alias ngantuk.
Baru Baekhyun ingin mencibir namun Jieun sudah menutup
matanya, Jieun suka sekali memanggil Baekhyun seenaknya kadang Baekhyunie,
Baekhyun-ya, hoobae dan yang paling parah adalah Baekhyun-ssi, ia merasa tak
dianggap namja chingu oleh Jieun. Awalnya ia selalu protes namun karena selalu
diabaikan, dengan terpaksa ia sudah memakluminya dan karena itu juga ia pun tak
mau kalah, ia juga sering memanggil Jieun seenaknya.
~~
Baekhyun menghentikan mobilnya tepat dihalaman Villa nya. Ia
menoleh kearah Jieun, memanndangnya sepersekian detik. Ia tak tega
membangunkannya, Baekhyun tahu kalau Jieun pasti sangat lelah karena setelah
mengisi acara di Inkigayo, mereka langsung ketemuan. Baekhyun pun sama lelahnya
tapi selelah apapun ia, ia adalah namja berbeda dengan Jieun. Perlahan Baekhyun
membelai pipi Jieun, menghantarkan rasa sayangnya. Baekhyun rasa ia tidak akan
membangunkan Jieun ia tidak tega, Baekhyun pun menyandarkan punggungnya dan
memejamkan matanya.
~~
Jieun
mengerjap-ngerjapkan matanya sesekali menguceknya, ia melihat jam yang
bertengger manis ditangannya. Pukul 06.00 pagi, ia baru sadar bahwa ia sudah
tertidur dimobil dan Baekhyun pasti tidak tega membangunkannya. Jieun membuka
jemdela mobil Baekhyun, udara segar langsung menyapa wajahnya. Segar, pikirnya.
Ia menoleh pada namja disampingnya yang tengah tertidur nyenyak layaknya
malaikat. Jieun tersenyum simpul karena yang pertama kali dilihatnya saat
bangun tidur adalah Baekhyun, namja crewet dan bersuara emas itu. Jieun
menyentuh pipi Baekhyun dengan punggung tangannya. Ah terlintas sesuatu
dipikirannya supaya Baekhyun lekas bangun.
Chuu~ Jieun mengecup pipi kiri Baekhyun namun lelaki itu tak
bereaksi apapun.
Chuu~ Jieun kembali mengecup Baekhyun namun kini di pipi
kanan Baekhyun dan masih sama, namjanya itu masih tetap bertahan dengan
sleeping beauty nya.
Jieun menghela nafas, ini
yang terakhir jika ia tak bangun juga akan kupastikan suara cemprengku yang
akan memekakan telinganya.
Chuu~ Jieun mengecup kening Baekhyun. Jieun menunggu
beberapa detik dan melihat sedikit senyuman tersimpul diwajah Baekhyun namun
masih dengan mata tertutupnya.
Cihh,, aku tahu kau
sudah bangun hoobae ku sayang batin Jieun.
Jieun kali ini hanya diam tanpa melakukan apapun, ia
memandangi Baekhyun.
Perlahan Baekhyun membuka matanya karena merasa kini suasana
didalam mobilnya sepi tak ada lagi kecupan dari kekasihnya, ia sengaja tak
membuka matanya karena sedang menunggu-nunggu tindakan Jieun selanjutnya namun
kenapa ia tak merasakan apapun, hanya suasana senyap yang dirasakan telinganya.
“YAAAKK BAEKHYUN BABO, KAU PIKIR BISA MEMBODOHIKU EOH?!!”
suara Jieun menggema seketika ketika Baekhyun membuka matanya, reflek Baekhyun
menutupi kedua telinganya.
Dengan polos
Baekhyun nyengir dan membentuk jarinya dengan tanda peace !
“Hehehe,,, mian, aku sedang menunggu mu mencium bibirku”
ujar Baekhyun masih dengan cengirannya.
Chuu~ Secepat kilat
Jieun menuruti ucapan Baekhyun untuk mencium bibirnya. Baekhyun sedikit kaget
dengan tindakan Jieun yang tiba-tiba, ia tak henti-hentinya mengerjapkan
matanya tak percaya.
“Mau kucium dimana lagi?” tanya Jieun setelahnya.
Mendengar suara Jieun, Baekhyun kembali tersadar dari alam
ghaibnya (hehe bukan deng) maksudnya alam bawah sadarnya.
“Oh my to the God, aku tak percaya, aku tak percaya.. sunbae
sangat sangat sangat daebak” tanggapan Baekhyun membuat Jieun sedikit ilfeel
Kenapa tingkahnya
seperti anak-anak alay? Reaksi yang berlebihan pikir Jieun.
“Yaakk reaksi mu berlebihan Baekhyun-ssi”
“Hehe,, habisnya aku sangat senang” Baekhyun menggaruk
kepalanya yang tak gatal.
“Itu hadiah untukmu, karena sudah membawaku ketempat seindah
ini” balas Jieun dengan senyum tulusnya.
“Berarti aku harus banyak membawamu ketempat indah ya ya ya
“ Baekhyun menyimpulkan sembari mengangguk-angguk.
“Ani, tidak begitu juga. Aku hanya sedang senang”
“Tentu saja kau harus senang, jauh-jauh aku membawamu kesini
dengan keringat bercucuran”
“Kekeke kau ada-ada saja”
“Baiklah ayo kita turun” Baekhyun dan Jieun pun keluar dari
mobil. Jieun memejamkan matanya ia merentangkan kedua tangannya, sungguh sangat
indah dan sejuk ditempat ini.
Baekhyun hanya menggelengkan kepala sembari tersenyum.
Pasti jadwalnya sangat
padat dan jarang mengunjungi tempat seperti ini.
Sekarang aku paham,
idola juga manusia biasa yang terkadang menginginkan kebebasan.
Dan hal itu sangat
sulit didapatkan, terutama bagi idola dinegaranya yaitu Korea.
“Oh selamat datang tuan Baekhyun” tampak ahjumma tua menyapa
sang pemilik tempat ini.
“Oh annyeong ahjumma” balas Baekhyun.
Jieun tampak melirik ahjumma itu kemudian ia mendekat kearah
Baekhyun.
“Baekhyunie, apakah tidak apa-apa?” bisiknya ditelinga
Baekhyun.
“Ani, kau tenang saja. Ia orang kepercayaan ku, semua aman”
ujar Baekhyun menenangkan Jieun.
Jieun hanya mengangguk paham.
“Baiklah, mari saya antar tuan dan nona ...” ahjumma itu
menatap Jieun.
“Lee Jieun imnida ahjumma” ujar Jieun kemudian.
“Ah ne nona Jieun, ayo kita masuk”
Baekhyun dan Jieun mulai memasuki villa yang tampak terawat
meski terlihat tua itu. Jieun melihat-lihat, kagum dengan furniture yang ada
didalamnya, sungguh bergaya eropa.
“Ini kunci kamarnya tuan” ahjumma itu menyerahkan kunci
kamar pada Baekhyun.
“Apakah kalian akan sekamar?” tanya ahjumma polos.
“A ani, tentu saja tidak ahjumma. Mana kunci kamarku?” Jieun sedikit kaget dengan pertanyaan ahjumma yang begitu terang-terangan.
“Ah begitu, ini kunci kamar anda nona, kamarnya tepat
disamping kamar tuan Baekhyun”
“Ah, gamsahabnida ahjumma”
“Sama-sama nona, aku sudah membersihkan kamarnya dan juga
sudah menyiapkan makanan dikulkas, kalian tinggal menghangatkannya saja jika
lapar” jelasnya.
“Ne gomawo ahjumma” ujar Baekhyun.
“Kalau begitu ahjumma pamit pulang dulu”
“Ne ahjumma hati-hati” ujar Baekhyun.
“Mwo? Dia tidak tinggal disini Baekhyunie?”
“Dia hanya menjaga dan merawat villa ini sunbae, dan setelah
tugasnya selesai ia kembali kerumahnya” jelas Baekhyun.
“Mwo? Jadi kita hanya berdua saja disini?” Jieun tampak
khawatir.
“Kenapa puppy, kau takut dengan hoobae mu yang imut ini”
goda Baekhyun sembari menunjukan aegyonya.
“Ck ... aku bukannya takut denganmu aku hanya takut jika ada
hantu” ujar Jieun dan sedikit menunrunkan suaranya saat menyebut ‘hantu’
“Buahahaha ... kau percaya dengan hal seperti itu, sulit
dipercaya”
“Kau ini, terus saja tertawa ...”
Baekhyun berdehem mencoba menetralkan tawanya.
“Ne mian. Tapi kau mungkin benar, yang kudengar dari ahjumma,
disini ada hantu anak perempuan yang sangat menyeramkan” Baekhyun malah semakin
menakut-nakuti Jieun. Keringat mulai mengucur didahi Jieun sembari
melihat-lihat dengan takut.
“Whahahaha ... lihatlah kau memang seperti puppy alias anak
anjing yang sedang ketakutan, haha” Baekhyun tak bisa menyembunyikan tawanya.
“Yaaaakk aku serius...” Jieun benar-benar kesal, candaan
Baekhyun sangat tidak lucu.
“Kalau sunbae takut, tidur saja denganku, tawaran yang sangat
menarik bukan?” Baekhyun mengerlingkan matanya.
Jieun memutar bola matanya malas.
“Sudah, ayo kita kekamar, aku sungguh sangat lelah” Baekhyun
mulai berjalan kearah kamarnya. Jieun mengekorinya dari belakang.
“Yang benar saja, kau baru bangun tidur Baekhyun-ssi, kau
bilang kau lelah? Tidak salah”
“Aku masih mengantuk sunbae ku sayang, jika saja tidak ada
gadis nakal yang tiba-tiba menciumku, aku masih tidur dengan nyenyak” sindir
Baekhyun.
Jieun hanya mencibir dari belakang. Tapi perkataan Baekhyun
memang benar hehe.
“Nah, ini kamarmu dan itu kamarku, jika ada apa-apa panggil
aku saja” ujar Baekhyun lalu memasuki kamar nya.
“Ne.. siap bos” Jieun pun memasuki kamarnya.
“Wuaaa... kamarnya terlihat sangat eksklusif. Tak sia-sia
aku kesini” Jieun mengagumi semuanya terutama kasurnya yang terlihat empuk. Ia
membongkar barang bawaannya lalu membereskannya. Setelah selesai ia merebahkan
diri dikasur empuknya.
“Sangat sangat nyaman...” gumamnya sembari menggesek-gesekan
punggungnya merasakan kenyamanan.
^^^^
Kini Baekhyun dan Jieun berada diruang makan. Tak ada
pembicaraan. Sibuk dengan makanannya masing-masing, kedua nya tampak lahap
dengan makanan buatan pembantu Baekhyun itu.
“Baekhyun-a kau pasti jarang mengunjungi villa ini ya?”
Jieun memulai pembicaraan.
“Sunbae tahu sendiri kan, sekarang ini EXO mulai populer dan
pasti jadwal kami juga padat. Tentu saja aku jarang kesini padahal ini adalah
tempat favoritku, disini tenang, damai, sejuk bebas dari hiruk pikuk perkotaan,
terutama dari para fansku” jelas Baekhyun.
Jieun mengangguk
“Ya itulah hal yang harus kita bayar untuk kesuksesan
menjadi idola, kebebasan adalah sesuatu yang mahal” tambah Jieun.
Baekhyun setuju.
“Namun, aku bangga jerih payah ku selama trainee terbayar
juga dengan debutnya EXO”
Suasana kembali hening, hanya suara sendok yang beradu
dengan piring. Jieun membuka ponselnya, ia ingin mengetahui berita-berita
terbaru dari situs favoritnya. Ia menggeser-geser layarnya kebawah merasa tidak
ada yang menarik, sampai matanya tertuju dengan satu berita.
“Ck, kenapa kau selalu dekat dengannya ?”
“Nugu, Jieunie ?”
“Taeyeon eonni” jawab Jieun malas.
“Hahaha kau cemburu eoh?”
“Tentu saja aku cemburu namjanya ingin selalu dekat dengan
yeoja lain” mimik muka Jieun berubah masam.
“Kau tahu kan, aku ini fanboy SNSD. Kau juga pernah mencium
Taeyang. Apa bedanya?“ Baekhyun tak mau kalah.
“Tentu saja berbeda, kita bahkan belum mempunyai hubungan
waktu itu”
“Ne memang benar tapi bukankah itu menguntungkan?”
“Menguntungkan untuk mu”
“Menguntungkan untuk kita, tidak akan ada yang menyangka
kalau kita menjalin hubungan”
“Alasan ..”
Tapi benar juga sih pikir
Jieun.
Baekhyun menghela nafas, ia tak tahu harus bagaimana lagi.
Jieun sangat berbeda dari kesan polos jika sedang marah.
“Jadi sunbae ingin aku bagaimana? Aku tidak boleh mempunyai
idola, begitu?”
“A ani bukan begitu juga, tapi tolong jangan terlalu dekat
dengannya” Ujar Jieun lalu mengalihkan pandangannya dari Baekhyun.
“Aku hanya menghormati Taeyeon noona sebagai sunbae ku,
tidak lebih”
Jieun terpaksa menggangguk, ia tidak ingin liburannya gagal
hanya karena marahan dengan Baekhyun.
To be continued ^_^ tunggu kelanjutannya, gamsahabnida m(_ _)m
kyaaa..lanjut2 thor
ReplyDeletesuka,suka,suka my BaekU ^^
wah makasih udh mau baca,,, ditunggu aja ya
ReplyDeleteok hehe
ReplyDeleteditunggu thor,jgn lama2 ya
Makasih udah bikin FF IU ^^
jgn bosen2 ne
Hwaiting ^^
sukasukasuka.. lanjut.. di tunggu ya secepatnya...
ReplyDeleteya, masih dalam proses hehe tunggu aja ya
ReplyDeleteselalu ^^
ReplyDelete