You change my life


Cast   : Lee Ji Eun (iu), Myungsoo (L).

Lenght: Oneshoot.

Genre : School life, romance, drama, PG.



Bukan kehidupan yang mewah dan bukan juga kehidupan yang melarat. Hidupku biasa-biasa saja, hal yang menarik jarang terjadi. Membosankan, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkannya. Nama ku Lee Jieun gadis biasa yg mempunyai hidup biasa tapi terlahir dari keluarga tidak biasa, ya keluarga ku broken home. Pemandangan yang biasa bagiku ketika melihat ayah dan ibu bertengkar, aku bingung, apakah cinta yang dulu mereka jaga menguap begitu saja? dan digantikan oleh kebencian, entahlah. Mereka seakan tidak ingat mempunyai aku, buah dari cinta mereka. Entah mengapa aku sulit bersosialisasi mungkin karena keluarga ku yang broken home mempengaruhi kejiwaanku. Orang tuaku yang membuat aku seakan mempunyai penyakit mental, entahlah aku merasa begitu buktinya aku sulit untuk bergaul. sebenarnya banyak yang ingin bergaul dengan ku tapi kemudian mereka bosan mungkin karena sikap ku yang acuh dan lebih suka menyendiri. Tak banyak yang kulakukan hanya berangkat sekolah lalu pulang kerumah. Aku pernah mencoba untuk berubah, aku mengikuti sebuah ekskul tapi nihil, aku tetap terasingkan atau mungkin aku yang mengasingkan diri. Aku selalu merasa kurang, kurang percaya diri. Aku lelah, lelah dengan hidup yang tak menarik ini.
 Adakah yang bisa membantuku keluar dari semua ini?. Kenyataannya hidup tak seindah drama di TV  ada kalanya justru berbanding terbalik. Aku mencoba untuk tegar tapi kenyataannya aku sangatlah rapuh. Kadang aku sangat bersyukur kepada Tuhan atas karunianya aku bisa hidup tapi di sisi lain kadang aku ingin mengakhirinya. Aku coba mencari apa yang benar-benar ingin aku lakukan tapi tak kunjung menemukannya. Aku cepat bosan dengan sesuatu hal. Jika aku menyukai suatu hal, aku jamin itu hanya bertahan selama ± 1 minggu. Aku sudah melakukan yang terbaik buktinya aku menjadi juara kelas tapi aku belum menemukan hal yang benar-benar aku minati.

“Annyeong! Kau pasti Lee Jieun” suara berisik mengganggu perhatian Jieun.

“Kau siapa?” tanya Jieun datar tanpa menoleh.

“perkenalkan nama ku Myungsoo atau panggil saja aku L” Myungsoo mengulurkan tangannya tapi Jieun tak membalasnya.

“Aku tak pernah mellihatmu”

“Haha.. tentu saja aku anak baru disini. Aku belum mempunyai teman, kulihat hanya kau yang berdiam diri dikelas saat istirahat”

“Lalu?”

“Aku ingin menjadi teman mu”

“Terserah” jawab Jieun masih dengan ekspresi dinginnya.

“Waaaahh ... berarti kita berteman ya sekarang” seru Myungsoo lalu ia mengambil Tas nya yang berada di bangku paling belakang dan pindah ke meja Jieun yang ada di barisan pertama.

“Ku dengar kau juara kelas ya?”

“iya”

“Hmm.. “ Myungsoo mengangguk-angguk. Kemudian ia terdiam, bingung tak ada topik pembicaraan lain.

“Kau tidak ke kantin?” tanya Myungsoo lagi. Seketika Jieun menoleh kearah Myungsoo.

“Kau berisik sekali, diamlah aku sedang mengerjakan soal fisika. Jika kau mau kekantin, kantin ada disebelah ruang guru”

“o-Oh ne maaf, ani aku disini saja ehehe ..” Jieun diam tak merespon.

Anak ini sepertinya sulit diajak ngobrol pikir Myungsoo.

Myungsoo sedikit melirik pada soal yang sedang dikerjakan Jieun. 

Serius sekali 

Karena bosan, Myungsoo menopang dagunya sembari memperhatikan Jieun, entah mengapa ia ingin dekat dengan yeoja itu. 

"Eumm .. Jieun" 

"Hmm. . apa lagi ?" ujar Jieun masih dengan memfokuskan matanya pada soal-soal dihadapannya. 

"Kau tidak mau tanya tentang aku ? kau tidak penasaran ?"

Jieun menggeleng cepat. 

"Ah kau membuatku tampak menyedihkan" ujar Myungsoo sembari mengerucutkan bibirnya. 

"Tapi tak apa, aku akan menceritakan tentang ku padamu meski kau tidak menanyakannya. Aku pindah kesekolah ini karena Appaku dipindah tugaskan, ah dan kau tahu ? entah mengapa aku ingin menjadi temanmu saat baru masuk ke kelas ini, ah mungkin karena kau tampak tak tertarik memperhatikanku saat perkenalan kemarin, kau tampak asik sendiri dengan buku-buku itu, mungkin aku cemburu haha .. " 

Jieun menoleh menatap Myungsoo tajam. ia menghela nafas kasar.

"Wae ? oh iya kau memnyuruhku untuk diam kan ? oke aku akan diam" ujar Myungsoo sembari memperagakan seperti ia sedang mengunci mulutnya. Jieun kembali menatap soal-soal fisikanya.

"Aaahh akhirnya selesai" ujar Jieun sembari meregangkan kedua tangannya. 

"Eo ? sudah selesai ?" tanya Myungsoo. Jieun mengangguk. Jieun beranjak. 

"Kau mau kemana ?" tanya Myungsoo sembari mengikuti yeoja itu. Jieun berbalik.

"Kau, jangan ikuti aku" 

"Yaakk kau tidak kasihan padaku eoh ? aku masih baru disini, kau mau kemana ? aku janji tidak akan mengganggu ataupun berisik" 

Jieun tampak berfikir. 

"Aku akan ke perpustakaan, kau masih mau mengikutiku ?" 

"Perpustakaan ? ah disana pasti membosankan" 

"Yasudah" Jieun kembali berjalan. 

"Yaakk baiklah aku ikut" Myungsoo tak punya pilihan, lebih baik ia keperpustakaan dari pada ia dikelas sendirian.

Sesampainya diperpustakaan, Jieun berjalan diantara rak-rak buku yang menjulang tinggi, ia sedang mencari buku anatomi. Sedangkan Myungsoo sedang membaca komik, sesekali ia terkekeh membaca cerita lucu didalamnya. Jieun hanya menggeleng pelan melihat kelakuan namja yang baru dikenalnya itu, ia sangat jauh berbeda dengan karakternya yang rajin dan pendiam. Jieun yakin setelah Myungsoo mendapat teman ia akan melupakan Jieun, Jieun sudah biasa dengan itu. 
###

Sudah sekitar satu bulan Myungsoo dekat dengan Jieun meskipun Jieun masih bertahan dengan sikap dinginnya. Tapi dihati Jieun ia merasa sedikit senang karena ada orang yang masih mau dekat dengannya meskipun Jieun mengacuhkannya dan bertahan selama ini. Myungsoo seakan melengkapi Jieun, ia pemuda yang aktif dan juga pandai bergaul. Dengan mudah ia mempunyai banyak teman tapi tak melupakan Jieun, teman pertama yang ia kenal.

“Jieun lihat aku” ujar Myungsoo, Jieun dengan malas menengok ke arah teman sebangku nya itu.

“Bwahaha...” Jieun tertawa lepas. Seisi kelas langsung hening dan menatap kearah Jieun. Seakan tidak percaya seorang Lee Jieun tertawa. 

“hahaha aku berhasil, setelah sekian lama akhirnya aku bisa melihatmu tertawa hore hore” ujar Myungsoo senang dan bertepuk tangan tak jelas.

Myungsoo membuat ekspresi wajahnya selucu mungkin dan menunjukannya pada Jieun dan ternyata berhasil, Jieun tertawa dengan lepas tadi.

“Myungsoo babo” ucap Jieun kembali ke sikap biasanya.

“Hey tertawa itu bikin awet muda tau”

“aku tau” jawab Jieun.

“kalau kau tau sering-seringlah tertawa, sungguh kau sangat manis saat tertawa tadi”

Jieun menoleh menatap Myungsoo, Myungsoo tersenyum dan mengangguk.

“sungguh kau sangat manis” tambah Myungsoo. Entah kenapa Jieun pun membalas senyuman Myungsoo dengan senyumannya yang tak kalah manis.

“Anak pintar” Myungsoo mengacak rambut Jieun. Jieun kembali memfokuskan diri pada buku tebalnya.

“Heuhh .. kau kembali lagi. Jangan belajar terus, cobalah menikmati hidup dan lakukan yang kau sukai” ucap Myungsoo.

“Aku tidak tau cara menikmati hidup”

“Baiklah akhir pekan besok kuajak kau untuk menikmati hidup”

“Maksudmu?”

“Mau atau tidak?”

“terserah kau saja”

“Kuanggap itu berarti mau”

###

Myungsoo mengajak Jieun ke Game center dan bermain banyak permainan, setelah itu ia mengajak Jieun ke Bioskop dan berakhir di kedai es krim.

“Apa kau senang?” tanya Myungsoo

“Ne gomawo sudah mengajak ku berjalan-jalan”

“Ne tak usah sungkan”

“Habiskan lah es krim mu, setelah ini kita ke Taman”

###

“Lihatlah begitu banyak orang disini, mereka semua tampak bahagia kan?”

“Ne”

“sebenarnya mereka pun mempunyai masalah yang mungkin lebih berat dari pada yang kau bayangkan, tetapi satu hal jangan pernah terjebak dalam masalah itu sendiri”

“maksudmu?”

“Banyak yang ingin berteman dengan mu Jieun tapi kau selalu menutup diri dan bersikap dingin, cobalah sedikit lebih terbuka dan ceritakan sebagian masalahmu pasti kau akan sedikit merasa lebih lega”

“Kau benar, tapi aku sudah mencoba dan gagal. Aku tak bisa melakukannya sendiri, aku memang seperti ini, aku tak pandai berbasa-basi” Jieun menggaruk kepalanya yang tak gatal.

“Omo.. ternyata menjadi seorang juara kelas tak membuatmu pintar bergaul haha tapi tenang saja, Aku akan membantumu” Myungsoo lagi-lagi tersenyum ke arah Jieun dan itu membuat Jieun merasa nyaman.

“Tapi kenapa kau begitu baik terhadapku?” tanya Jieun. 

“Karena aku menyukaimu Jieun, apa kau ingat kau pernah menolong adik kecil yang tersesat di pusat perbelanjaan? “

Deg.. 

Dia menyukai ku ? dan darimana ia bisa tahu aku pernah menolong seorang gadis kecil ?

“hmm.... Ne aku ingat. tapi bagaimana kau tahu?”

“itu adalah adik ku, dia selalu bercerita tentangmu dan membuat ku penasaran terhadapmu. Dan aku mengetahui itu kau saat aku mengenalmu lebih dekat dan ternyata kau sama dengan ciri-ciri yang adiku ceritakan. Ternyata di balik sikap dinginmu itu aku tau, kau pribadi yang baik dan penyayang”. Myungsoo mengacak pucuk kepala Jieun.

Jieun tersenyum simpul

Aaahh ternyata dia adiknya

“Gomawo Myungsoo karena kau telah menyukaiku, karena..... akupun menyukaimu” Jieun tertunduk setelah menyatakan perasaannya juga.

“Waahh ternyata Princess ice pun terpesona akan ketampanan ku haha”

“cihh .. Kau ini PD sekali ” kesal jieun tapi kemudian ia tersenyum

“Your smile very sweet”

“your smile too”

"Jieun diamlah ada sesuatu di keningmu"

"hmm ?" tanpa menghiraukan Jieun, Myungsoo pun mendekatkan wajahnya ke arah Jieun, Jieun yang terkejut pun hanya bisa diam dengan detak jantung yang tak beraturan. ia belum terbiasa berdekatan dengan namja sedekat ini.

"Fuuuuhh.." Myungsoo meniup semut yang ada di kening Jieun. Myungsoo baru sadar bahwa jaraknya sangat dekat dengan Jieun. dengan cepat ia duduk normal kembali dan seperti salah tingkah.

Tawa Jieun meledak saat menyaksikan Myungsoo begitu lucu, ia kira Myungsoo akan mencium nya. ternyata Myungsoo juga polos pikir Jieun.

"Yaakk... kenapa kau tertawa ?"

"Kau.. haha.. kau aku kira akan melakukan ... ah sudahlah"

"Kau ingin aku melakukan apa?" goda Myungsoo sembari mendekatkan wajahnya.

Jieun kembali membeku dan jantungnya kembali berdetak tak beraturan.

Chuuu ~ Myungsoo mencium Jieun dipipinya dan langsung berlari.

"Yaaakk kenapa kau diam begitu babo, ayo kejar aku kalau kau bisa"

Jieun yang baru sadar dari alam sadarnya, langsung memegangi pipi yang Myungsoo cium.

"yaaakk kau.. awas kau, kumakan kalau kena..." balas Jieun tak kalah kencang. 

"Hahaha... "

The end

Maaf gaje, ga nyambung atau apa lah namanya juga masih belajar. ^_^ 

Comments